Adi mencoba bersikap ramah menyapa salah satu pasien tetapi tak ada jawaban, semua diam. Suster dan Dokter juga banyak yang lalu lalang tapi mereka diam semua.
mulai ada kejanggalan yg dirasakan adi saat itu bulu kuduknya merinding. Akan tetapi dia berusaha menepis rasa itu. Diapun sampai di parkiran dan menyalakan mesin mtornya dan pulang menuju rumah.
Esok harinya pagi jam 05.00 WIB, Adi kembali ke rumah sakit untuk menjemput istri tercintanya, ketika sampai di depan gerbang masuk RSU Mardi Waluyo, Adi mendapatkan keganjilan yang dirasakannya, tak ada satpam, tak ada mobil ambulan, tak ada suster dan dokter yang lalu lalang.
Sepi seperti rumah sakit tak berpenghuni, tapi Adi tetap masuk menuju kamar inap dimana istrinya semalam. Sambil terus bergegas dia menoleh ke kanan dan kekiri, smua kamar inap yang semalam penuh tak ada pasien sama sekali. Tak ada satu pasien yang terbaring. Hati adi merasa merinding dan cemas, jantungnya berdegub kencang dan bulu kuduknya merinding.
Sesampainya di kamar inap pasca melahirkan, ia tercengang kaget. Denok Istrinya tidak ada ditempat, ia semkin cemas dan takut, tetapi dia tetap memberanikan diri. Sambil menangis dia memangil-manggil nama istrinya. Dia mencari kesetiap lorong kamar, tetapi tak ada sahutan, dia berlari dan terus memanggil istrinya.
“buk, buk ya Allah sampean nek endi to buk?” ( bu, bu ya Allah kamu dimana bu? )” teriak Adi . Tiba- tiba langkahnyapun terhenti, ada satu lorong yang belum dilewati. Yaitu lorong kamar mayat, diapun berlari menuju kearah kamar mayat.
Adi terhenti langkahnya dia mendengar isak tangis dari kamar mayat , dan seperti suara isak tangis istrinya. Tanpa pikir panjang Adi membuka pintu kamar mayat. Ya ALLAH dia mendapati istrinya menangis duduk sambil memeluk erat anaknya dengan wajah yang pucat pasi,dan terlihat wajah ketakutan yang luar biasa dari raut wajah Denok. Dia tak bisa bicara cuma menangis lega karna Adi datang menjemputnya.
Adi langsung mengajak anak istrinya keluar dari gedung itu dia memacu motornya dengan diliputi rasa takut dan aneh, sampai dirumah diadakan selamatan besar untuk anak laki- laki mereka.